Langsung ke konten utama

[SHARING] Melepas Krim Dokter

Melepas Krim Dokter

Assalamu'alaikum!

Jadi sekitar tahun 2012-2013 kondisi kulitku berjerawat parah. 2012-2014 aku sering ganti skincare drugstore dan klinik kecantikan untuk menghilangkan jerawat tapi hasilnya zonk mungkin karena aku ga menemukan yang cocok, ga telaten, ga sabaran, karna sebenarnya menghilangkan jerawat itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar (tergantung kondisi kulit masing-masing juga sih).

Nah sampai pada tahun awal 2015 saya ke dokter di daerah Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat. Kebetulan tempat praktek dokter itu di belakang kosan. Setelah ditangani oleh dokter inilah kondisi kulitku makin membaik (terimakasih kak Mita!).

Kulitku mulai membaik setelah pengobatan selama lebih kurang 13 bulan. Selain memakai krim malam, siang, milk cleanser, facial wash, dan toner, setiap aku juga bulan rutin peeling. 
**disinilah awal mula aku kenal milk cleanser immortal acne yang aku pake sampai sekarang**

Baca Juga:

Pada awal tahun 2016, aku tidak terlalu dianjurkan untuk peeling lagi karna kondisi kulit saya yang sudah membaik dan takutnya kulit saya semakin tipis. Sekarang aku kadang peeling di dokter lain (karna saya pindah ke Semarang), hanya saat kulit sedang bermasalah dan tidak bisa saya tangani sendiri. Contohnya bekas jerawat yang susah hilang.

Saat ini kulitku masih rentan terhadap jerawat. Tapi pemicu jerawat yang saya rasakan adalah makanan. Kalau faktor dari luar tubuhnya adalah asap rokok (makanya kalau ke luar saya pasti memakai masker). 

Karna itulah sekarang aku mencoba untuk mengurangi penggunaan krim dari dokter (krim dari dokter disini adalah krim malamnya). Kenapa aku coba untuk mengurangi penggunaan krim malam?
1. Krim malam yang aku pakai adalah krim yang dikhususkan untuk mengobati jerawat. Isinya memang hanya untuk mengobati jerawat, bukan untuk mencerahkan, dll. Mungkin karna itulah saya merasa kulitku jadi agak kering (karna fungsi utamanya mengeringkan jerawat).
2. Aku takut kulitku jadi kebal terhadap krim malam tersebut. Pernah denger kan kalau terlalu sering menggunakan obat, tubuh kita bisa jadi kebal terhadap obat tersebut. Takutnya pada saat kulitku bermasalah jadi sulit diobati.
3. Karna saya sudah menemukan skincare drugstore yang cocok (menghemat kantong juga hehe).

Sampai saat ini aku masih memakai krim malam dokter sih, hanya pada saat kulit sedang berjerawat dan itupun hanya saya pakai sekali atau dua kali. Karna jika lebih dari itu kulit akan kering dan mengelupas (tau lah gimana reaksi kulit pada saat pertama kali memakai krim-kriman). Untuk krim siang, facial wash dan toner saya sudah lama ganti. Jadi memang melepasnya perlahan-lahan dan satu-satu (tidak langsung semuanya). Yang masih aku pakai hanya milk cleanser immortal acne karna itu cocok dan aku belum menemukan milk cleanser yang pas di aku.

Sekian, semoga bermanfaat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] Immortal Acne Day Cream

Immortal Acne Day Cream *stok arsip 2016* Assalamualaikum! BTW udah tau atau denger produk immortal belum? Ini bukan band atau makhluk immortal ya, tapi salah satu merk perawatan yang sering dipakai oleh dokter-dokter kulit. Awal tau immortal ini dari dokter saya, tempat konsultasi dan berobat jerawat waktu masih di Padang. Sebenarnya produk immortal ini banyak banget, ada day cream, night cream, facial wash, face tonic, milkcleanser, body lotion, astrigent, lulur, dll. Pokoknya beragam banget, mulai dari kulit sensitif, kering, normal, sampai berminyak. Saya memakai immortal acne day cream ini udah lumayan lama. Sekitar satu setengah tahunanlah. Dari wajah merah-merah banyak jerawat, bengep-bengep, sampai sekarang alhamdulillah sudah bersih tapi komedo dan jerawat tetap menghampiri. Yah namanya acne prone ya, memang masalah ini udah kaya makanan sehari-hari hahaha tapi alhamdulillah tidak sebanyak dan semengerikan yang dulu. Sekarang wajah saya jerawatnya jarang palin

[REVIEW] Lervia Sabun Susu Smoothing Solution

Lervia Sabun Susu Smoothing Solution Assalamu'alaikum! Dari kemaren pengen banget review sabun lervia ini. Sebenarnya saya ga pilih-pilih mau pakai sabun apa. Kalau mandi yang penting pake sabun aja udah. Walaupun, tau saya punya 'masalah' dengan kulit badan, tapi saya ga pernah nyari tau kenapa kulit badan saya bermasalah, salahnya dimana dan harus bagaimana. Kalau sehabis mandi badan saya pasti merah-merah dan gatal. Warnanya merah dan gatal tapi bukan bentolan seperti bercak merah gitu. Untuk mengakalinya, saya (dulu) selalu pakai minyak kayu putih atau minyak telon agar kemerahan yang gatal itu hilang. Sampai-sampai dulu bau saya khas banget yaitu bau bayi karna pake minyak telon terus. Jadi kemerahan itu selalu ada di bagian perut, dada, leher dan kadang ada di paha sama muka.  Gatalnya pasti selalu ada sehabis mandi. Mau mandi pake sabun batangan, sabun cair, air panas, air dingin, air yang di daerah panas, daerah dingin pasti gatel. Sampai pada akhir

[REVIEW] Melanox Face UV Protector SPF 30 PA ++

Melanox Face UV Protector SPF 30 PA ++ Assalamualaikum! Sebelumnya di review tentang sunscreen aku udah pernah cerita kenapa tidak bisa kalau tidak memakai sunscreen. Nah kebetulan aku menemukan satu sunscreen yang cocok di aku (cocok di kulit dan cocok di kantong) karna  Melanox Face UV Protector SPF 30 PA ++ ini Oil free formula, non-comedogenic dan non acnegenic. Baca Juga: [REVIEW] Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30 PA ++ Packaging: Kebetulan ini kemasan yang lama, karna  Melanox Face UV Protector SPF 30 PA ++ sudah ganti kemasan warna biru (kemasan aja kok yang ganti). Klaim Product: Krim pelindung sinar matahari yang diformulasikan khusus untuk melindungi wajah dari pengaruh buruk sinar ultraviolet matahari. Mengandung bahan alami Sodium carboxymethyl betaglucan, ekstra teh hijau dan vitamin E yang memberikan perlindungan pada kulit sehingga mampu memperlambat timbulnya tanda-tanda penuaan dini, menjaga kelembaban serta elastisitas kulit, dan diperk